Aku ingin menjadikanmu teman dan musuhku
Di antara sela-sela pagi
Yang menyemburat di antara mentari
Kini umurmu telah bertambah
Dan kuburmu akan semakin menggupai
Dan kita akan kembali
Kembali ke jalan Allah SWT
Yang menyemburat di antara mentari
Kini umurmu telah bertambah
Dan kuburmu akan semakin menggupai
Dan kita akan kembali
Kembali ke jalan Allah SWT
***
Aku ingin menjadi temanmu
Denganmu aku mendekap harapan
Memberiku sebuah janji secerah mentari
Namun itu telah terkubur
Bersama dengan senja
Dan semenjak kita berbeda
Takdir yang mengupas jarak dan ruang
Denganmu aku mendekap harapan
Memberiku sebuah janji secerah mentari
Namun itu telah terkubur
Bersama dengan senja
Dan semenjak kita berbeda
Takdir yang mengupas jarak dan ruang
Tapi aku ingin menjadi musuhmu
Musuh yang mengekang luka
Karatnya yang sangat membakar semangat
Membawa harapan menjadi mimpi semu
Namun kau rajut di antara mentari
Musuh yang mengekang luka
Karatnya yang sangat membakar semangat
Membawa harapan menjadi mimpi semu
Namun kau rajut di antara mentari
Namun aku telah buat kau bimbang
Aku ingin menjadi teman dan musuhmu
Teman dalam ikatan ukhuwah
Merangkai permusuhan hanya untuk mendobrak pintu kemenangan
Lalu simpan semuanya rapat-rapat
Dan mimpi mulai terbuka lebar
Aku ingin menjadi teman dan musuhmu
Teman dalam ikatan ukhuwah
Merangkai permusuhan hanya untuk mendobrak pintu kemenangan
Lalu simpan semuanya rapat-rapat
Dan mimpi mulai terbuka lebar
Aku rindu telah menjadi musuhmu
Dalam berebut sesuatu
Bersaing dengan normalnya jiwa
Di antara belaian senja
Yang telah membuka peluang
Menjadi sosok yang dirindukan
Dalam berebut sesuatu
Bersaing dengan normalnya jiwa
Di antara belaian senja
Yang telah membuka peluang
Menjadi sosok yang dirindukan
Namun itu hanya mimpi
Yang hilang bersama angan-angan yang mati
Yang hilang bersama angan-angan yang mati
***
Namun itu berakhir
Berakhir dengan kenangan yang berkarat
Ending yang kita rangkai bahagia
Menjelajah bumi ini
Demi merangkai ukhuwah
Lalu terdiam dalam keluarga sederhana
Kami biasa menyebutnya SILIWANGI SUNDABUANA
Berakhir dengan kenangan yang berkarat
Ending yang kita rangkai bahagia
Menjelajah bumi ini
Demi merangkai ukhuwah
Lalu terdiam dalam keluarga sederhana
Kami biasa menyebutnya SILIWANGI SUNDABUANA
Kita memang keluarga
Tak bisa dipaisahkan
Tak lupa suka dan duka
Kita bukan teman
Apalagi merasa musuh
Kita lebih dari itu
Kita SATRIA yang berkeluarga
Tak bisa dipaisahkan
Tak lupa suka dan duka
Kita bukan teman
Apalagi merasa musuh
Kita lebih dari itu
Kita SATRIA yang berkeluarga
***
Umurmu kini kian bertambah
Kamu akan menjadi dewasa
Semangat menjalin hidup baru
Dengan masalah yang semakin maju
Tasbih itu, jangan pernah kaulupakan
Teman, musuh, keluargaku
Kita bertasbih dalam alunan SILIWANGI SUNDABUANA
Kamu akan menjadi dewasa
Semangat menjalin hidup baru
Dengan masalah yang semakin maju
Tasbih itu, jangan pernah kaulupakan
Teman, musuh, keluargaku
Kita bertasbih dalam alunan SILIWANGI SUNDABUANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar